Makanan Korea dan Thailand saat ini semakin mudah ditemui di berbagai restoran di Indonesia, dari makanan cepat saji di street food hingga restoran mewah. Tren ini juga diperkuat oleh popularitas budaya pop dari negara-negara tersebut, seperti drama dan musik, yang semakin mendekatkan masyarakat Indonesia pada kuliner asing yang tidak bisa dihindari.
Namun, hal ini tidak seharusnya menggeser eksistensi kuliner lokal yang merupakan warisan budaya bangsa. Hal itu disampaikan Ester saat menjadi host Acara Spada Pro 2 RRI Sibolga, Jum'at (13/9/2024).
"Makanan asing seperti K-Pop Chicken, Tom Yum, hingga berbagai street food Korea atau Thailand memang sedang menjadi tren di kalangan masyarakat kita, terutama di generasi muda. Namun, di tengah gempuran tren tersebut, kita tetap harus ingat dan bangga akan kekayaan kuliner lokal kita sendiri," ujarnya.
Ester mengatakan bahwa makanan lokal tidak hanya sekadar hidangan, tetapi juga mencerminkan identitas budaya dan sejarah yang perlu dilestarikan. "Setiap daerah di Indonesia memiliki kekhasan kuliner yang sangat unik. Misalnya dari Sibolga ada Panggang Paccak, Panggang Geleng, Onde-Onde, Bongkol dan kuliner lainnya. Yang Merupakan kekayaan yang harus kita jaga dan banggakan," jelasnya.
Ia juga mengatakan bahwa mempromosikan makanan lokal tidak hanya penting dari segi budaya, tetapi juga untuk mendukung perekonomian lokal. "Dengan tetap mencintai dan mengonsumsi makanan lokal, kita secara tidak langsung mendukung petani, nelayan, dan pengusaha kecil yang bergantung pada produksi bahan makanan lokal. Hal ini tentu sangat berdampak pada ekonomi lokal," tambahnya.
Meski begitu, Ester tidak menentang kehadiran kuliner asing di Indonesia. Ia justru melihat hal ini sebagai bentuk keragaman budaya yang dapat memperkaya pengalaman kuliner masyarakat. Namun, ia menekankan agar masyarakat tetap memiliki rasa cinta terhadap makanan tradisional Indonesia.
"Tren makanan asing memang menarik, tetapi jangan sampai kita melupakan akar budaya kita sendiri. Memadukan tren asing dengan sentuhan lokal bisa menjadi salah satu cara untuk tetap relevan tanpa harus meninggalkan identitas kuliner kita," tutupnya
Sumber : https://www.rri.co.id/umkm/971659/pentingnya-melestarikan-makanan-lokal-ditengah-tren-makanan-asing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar